Senin, 26 Mei 2014

Self Management Skill



In order to achieve the highest potential in life, the most important thing we must have is 'self management skill'. For those who want to overcome their bad habits (such as procrastinating school assignments, procrastinating on studying, can't finish what you have already start, etc), you can do a self management to develop your personal excellence. Before you start to develop your personal, you have to identify in what quadrant you're staying first because the basic knowledge in personal development is to know about four main types of a person - as we know in the explanation from the best seller book in the world wrote by Sir Stephen R. Covey "The  7 Habits  of Highly Effective People" (I recommend you to read this outstanding book^^).

Here are the classification and explanation of each quadrant :
1st Quadrant : Important and urgent (e.g. last-minute assignments and project)
2nd Quadrant : Important but not urgent (e.g. spending time with your family and exercising)
3rd Quadrant : Not important but urgent (e.g. some phone calls and text messages)
4th Quadrant : Not important and not urgent (e.g. watching YouTube videos or going on Facebook)

So, in what quadrant are you? If you want to be an effective student, effective teen, or effective people, your goal should be to spend at least 80% of your time on quadrant 2 tasks; ideally 100%.

Secondly, if you want to be an effective person, you can do some suggestions below :
1. Set your time for everything.
Count everything. Finish your task on time and be discipline in every steps you take so what you have already start will give the best output. If you do your task, for instance, your school assignment, in a last minute or in one-two days left before it collected, you will be in a hurry and it will disturb your focus and consequently, your output will not be maximal. You need to be responsible to finish what you have already start.
For collegian or students, if you face exams, you can set the time and develop plans. Here are some questions to consider as you devise your plan :

  • When will you start studying?
  • How many hours each week will you block out to study?
  • Which topics do you need further clarification on?
  • Which homework assignments will you review?
  • How many practice exams will you do?
  • How many times you will review your notes and textbook readings?
  • What distractions are you likely to face, and how will you overcome them?
Remember, failing to plan is planning to fail !


2. Make an appointment with your self
In order to finish your assignment on-time with the best (at least, good) result, you have to make (an) appointment/s with your self. Be commitment. For example: Finish My Math Homework on Monday, 3 to 4 pm. When it turns to 3 pm, do your homework directly and don't procrastinate it. When your friend ask you to play basket ball at 3 pm, you'll be able to say "I'm sorry, I have an appointment at that time". From now on, be discipline to your schedule especially in doing your school assignment, because in college you'll appreciate any time you have. In college, there will be many assignments that spend most of your time so you must be smart to manage your time. Ruthlessly cut away the unimportant (focus on the important thing) and allocate breaks strategically.

3. Optimize time pockets
Do you know what 'time pocket' means? Time pockets refer to pockets of time you have in between events. For example, you are on your way to school or college and it takes 50 minutes. During the trip to your destiny, you can use your pocket time to do something useful (e.g. reading lecturer's slide, school book, dictionary, etc.) that will bring benefits to you. You will be amazed at how much can be done in just a short amount of time!


That's all the three strategies that can be used to maximize your productivity. There are so many ways to develop your effectiveness that you can find in website or books :) See ya!

Sabtu, 24 Mei 2014

A Letter from My Friend



Sabrina,

Pikir itu pelita hati...
Sukses, keunggulan, dan kelebihan itu milik semua orang...
yang mau berusaha !

Pelita harus dinyalakan, baru akan terang. Ada pepatah yang mengatakan :
"Nyalakanlah pelitamu di tempat yang gelap dan tinggi, agar bisa menerangi semua sudut dan segi, tak hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk semua orang yang belum menemui jati diri."

Semoga newsletter ini dapat menjadi PELITA yang bisa menerangi hidup kita untuk menjadi lebih santun, rukun, dan bahagia. Agar pikiran, ucapan, dan perbuatan kita selalu terang. Hidup lebih bermakna dan berguna bagi sesama.

Untuk temanku : Sabrina, insan yang luar biasa...

Ketika pikiran kita terfokus pada sebuah tujuan, maka secara otomatis akan tercipta sebuah komitmen. Dan komitmen biasanya ditentukan oleh karakter

Orang yang telah mengenali karakternya biasanya akan melakukan hal-hal yang sesuai dengan dirinya, yaitu memanfaatkan kemampuan yang dimilikinya secara efektif, dan unik!

Kita tahu, setiap manusia memiliki DNA yang berbeda. Nah, kita harus bisa menempatkan keunikan yang ada agar menjadi nilai tambah bagi kita. Hindari membuat keunikan yang ada menjadi keanehan pada diri kita, yang bisa membuat kita tampak konyol dan tidak simpatik.

Sebagai contoh, ada seorang laki-laki penggemar Lady Gaga. Dia berusaha, berbicara, berjalan, dan berpenampilan seperti Lady Gaga. Eh, yang ada malah dia kelihatan jadi gaga-gugu. :)

Sabrina, jika engkau ingin menjadi orang hebat dan mencapai yang tertinggi, milikilah sifat unik yang tidak dibuat-buat. Jadilah dirimu sendiri!

Kamis, 22 Mei 2014

Peran Fungsi Mahasiswa dalam Kampus alias Miniatur Negara

Memaksimalkan Peran Fungsi Mahasiswa, Untuk Negaraku dan Almamaterku

Seorang mahasiswa tidak hanya dipandang 'tinggi' karena telah jauh menempuh dan melewati jenjang pendidikan yang lama, melainkan karena seorang mahasiswa sudah seharusnya memiliki pemikiran yang luas, terbuka, serta memikirkan konsekuensi jangka panjang atas tindakan yang dilakukannya. Meski terbilang baru merasakan bagaimana rasanya menjadi seorang mahasiswa, saya baru saja mengetahui bahwa saya seharusnya melakoni 3 fungsi atau peran utama sebagai mahasiswa dalam pergerakan Negara. Tiga fungsi tersebut yaitu the agent of change, social control, dan iron stock. Mahasiswa sebagai pelajar yang telah menapaki jenjang pelajar yang tinggi tentu memiliki andil sebagai penggerak motor bangsa, mempunyai pilihan untuk menjadikan bangsanya sebuah bangsa yang beradab dan maju atau malah memilih untuk menjadikan bangsanya sebagai bangsa yang latah melakukan korupsi. Memiliki kemampuan yang baik di bidang akademis, menurut saya, tidaklah cukup untuk mendapatkan kebahagiaan di dunia perkuliahan. Mengapa saya katakan tidak cukup? Karena saya pribadi, sebagai seorang mahasiswa, tentu saja tidak ingin menjadi mahasiswa yang 'biasa-biasa saja' (average person). Saya memiliki pencapaian tersendiri dalam memaksimalkan idealisasi dari ketiga fungsi mahasiswa tersebut, yaitu dengan menjadi mahasiswa yang berkarakter. Adapun karakter disini yang saya maksudkan (baca : inginkan) adalah kemampuan berpikir kritis, berintelijensi, visioner, serta berani menyuarakan kebenaran.
Sebelum lebih jauh membahas kiat untuk memaksimalkan ketiga fungsi mahasiswa , ada baiknya saya perkenalkan definisi dari ketiga peranan tersebut terlebih dahulu. Fungsi yang pertama adalah mahasiswa sebagai the agent of change', alias 'agen perubahan', maksudnya adalah mahasiswa berperan sebagai penggerak dan penggebrak kondisi Negara yang memprihatinkan menjadi Negara yang mengagumkan. Seperti perkataan para pakar, Wibowo dan Puspito (2011), "agen perubahan hendaknya mampu menyuarakan kepentingan rakyat, mampu mengkritisi kebijakan-kebijakan yang koruptif, dan mampu menjadi watch dog lembaga-lembaga  dan penegak hukum". Jadi idealnya, agar anda mampu menjalankan peran sebagai agent of change secara maksimal, anda perlu menanamkan niat yang kuat untuk mewujudkan Indonesia Emas. Jangan mau diberi 'suap' dan jauhkandiri anda dari virus Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) sedini mungkin.
Kemudian, fungsi kedua adalah mahasiswa sebagai social control.Dalam hal ini, mahasiswa berperan sebagai penengah, penetral, dan yang meluruskan permasalahan yang terjadi di dunia masyarakat. Jadi artinya, mahasiswa berperan sebagai pengontrol segala tindak penyimpangan yang dilakukan oleh penegak hukum negaranya. Fungsi mahasiswa sebagai social control sungguh erat kaitannya dengan karakter 'berani menyuarakan kebenaran'. Mahasiswa yang tentu saja telah berpikiran maju, sudah seharusnya menolak kezaliman yang dilakukan oleh pemerintah dan mampu menentang sistem jika memang sistem tersebut salah. Jangan hanya diam dan mengangguk terhadap ketetapan pemerintah, tetapi analisis terlebih dahulu kebijakan yang pemerintah buat dan tetapkan. Jika sekiranya tidak sesuai dengan fungsi dan makin menyusahkan masyarakat, hendaknya kita suarakan aspirasi mereka. Mahasiswa adalah pemuda -pemudi bangsa yang memiliki banyak keunggulan dan mereka pula yang menjaga kestabilan negara, membawa inovasi dan perubahan serta berpotensi untuk mejadi benih unggul seorang pemimpin.
Kedua fungsi tersebut belum lengkap jika tidak dibarengi dengan fungsi ketiga, yaitu 'iron stock'. Dalam peranannya ini, mahasiswa diharapkan dapat menjadi orang yang tangguh (sesuai namanya; iron), memiliki keterampilan, berbudi luhur, dapat menjadi aset mahal yang kedepannya dapat menggantikan fungsi generasi terdahulunya. Agar dapat berperan sebagai iron stock, perkaya diri kita dengan ilmu pengetahuan dan ajaran yang benar serta mengambil pelajaran dari pengalaman generasi dahulu baik kesuksesan maupun kegagalan mereka sehingga kita siap menjadi pengganti generasi lama ketika waktunya tiba.
Pernahkah terpikir dalam benak Anda bahwa kampus memiliki fungsi dan struktur yang mirip dengan negara? Oleh karenanya, kampus sering diistilahkan sebagai 'miniatur negara'. Disebut miniatur negara karena susunan organisasinya mirip seperti tatanan pemerintahan, yaitu mahasiswa dalam jumlah besar yang dianalogikan sebagai masyarakat, kemudian DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) yang dianalogikan sebagai DPM (Dewan Perwakilan Mahasiswa) dalam lingkungan kampus. Hal serupa pun terjadi pada struktur MPR yang menjadi MPM. Kedua lembaga ini bertugas sebagai pihak legislatif melalui kegiatan seperi perumusan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga /AD-ART, Undang-Undang (UU), Musyawarah Mahasiswa/Musma, persidangan, pembentukan Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa/ KPUM, dan lain-lain. Lembaga-lembaga pemerintah mahasiswa diharapkan mampu menjamin hak-hak setiap mahasiswa serta memberi fasilitas yang lengkap untuk mengembangkan potensi mahasiswa dan tentunya didistribusikan dengan baik agar setiap kalangan mahasiswa mendapatkan haknya, sehingga tak ada kaum mahasiswa yang 'termarjinalkan'.
Oleh karena itu, agar kampus alias miniatur negara dapat berjalan dan tertata dengan baik, hendaknya kita memaksimalkan ketiga peran dan fungsi mahasiswa yang telah saya jelaskan sebelumnya. Sebagai the agent of change, kita perlu memberikan kontribusi tenaga dan pikiran agar terciptanya perubahan sehingga terbentuklah Negara harmonis dan tertata dengan baik. Lakukan dengan ikhlas dan tuntas, seperti perkataan Abraham Lincoln berikut, "Saya mengerjakan hal terbaik yang saya tahu, hal terbaik yang saya bisa, dan saya bermaksud untuk melakukannya sampai akhir".